A. INDIVIDU
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
B. KELUARGA
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan Saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungandarah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
C. MASYARAKAT
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
1. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
D. KEBUDAYAAN
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. PERAN KEBUDAYAAN TERHADAP INDIVIDU
Dalam diri ini, pasti kita memiliki kebudayaan yang sebenarnya ada dalam diri kita sejak lama, tetapi belum kita sadari. Bahasa yang kita miliki saat ini merupakan contoh dari kebudayaan terhadap individu, karena dengan bahasa kita akan bersosialisasi kepada individu-individu yang lainnya. Bahas yang kita miliki juga pasti berdasarkan dengan dimana tempat kita dilahirkan, atau kita hidup sejak kecil, jadi kita berbicara dengan bahasa sesuai dengan daerah kita masing-masing.
3. PERAN KEBUDAYAAN TERHADAP KELUARGA
Dalam berkeluarga pun kita akan menemukan kebudayaan, seperti adat istiadat dalam keluarga akan diturunkan secara turun temurun dalam silsilah keluarga kita. Karena itu, dalam berkeluarga pasti akan memiliki ciri khas yang menonjolkan dari keluarga tersebut, sehingga akan menunjukan bahwa keluarga yang kita miliki memiliki kebudayaan yang mencirikan seperti rumah adat dari keluarga kita yang berdasarkan daerah dari keturunan yang kita miliki. Dan kebudayaan tersebut akan melekat di dalam diri kita karena kita adalah anggota dari keluarga tersebut.
4. PERAN KEBUDAYAAN TERHADAP MASYARAKAT
Budaya daerah yang beraneka ragam di Indonesia sebagai kekayaan terbesar yang tak ternilai harganya, harus disyukuri dan dilestarikan keberlangsungannya. Lalu faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi ketahanan budaya bangsa, berikut perinciannya:
a. Kekuatan (Strength)
· Keanekaragaman budaya daerah yang ada di Indonesia
Budaya daerah yang beraneka ragam jenis dan macamnya di indonesia menjadi kekuatan tersendiri, tiap suku memiliki budaya masing – masing mulai dari adat istiadat, tarian, bahasa, alat musik dsb.
· Kekhasan budaya Indonesia
Budaya di Indonesia terlihat sangat berbeda dengan negara – negara lain, memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki negara lain, sehingga hal ini menjadi kekuatan untuk masuknya wisatawan asing ke indonesia.
· Kebudayaan daerah menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Budaya bangsa Indonesia ditopang oleh tumbuh suburnya budaya di daerah – daerah yang tetap melestarikan budaya masing – masing daerah/ suku.
· Keberagaman budaya menjadi sumber Devisa.
Banyaknya budaya di Indonesia merupakan aset tak ternilai harganya, bertambahnya wisatawan asing yang masuk ke Indonesia tentunya akan menambah devisa negara dan masyarakat pun akan merasakan manfaatnya.
b. Kelemahan(Weakness)
· Kurangnya kesadaran masyarakat
· Sebagian masyarakat belum memahami sepenuhnya arti pentingnya melestarikan budaya yang kita miliki, sehingga masyarakat tersebut perlu segera diberikan penyuluhan.
· Minimnya komunikasi budaya
Perbedaan bahasa yang digunakan kadang menjadi kendala alam berkomunikasi, maka perlu belajar bahasa internasional yang bisa dipahami bangsa asing untuk mempromosikan kebudayaan kita yang belum tergali.
· Kurangnya pembelajaran budaya
Pembelajatran budaya daerah sering kali diabaikan oleh masyarakat, sehingga lambat laun budaya tersebut akan terkikis karena tidak adanya generasi penerus yang mempelajarinya.
c. Peluang(Opportunity)
· Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya
Indonesia di mata dunia luar terkenal dengan keberagaman budaya di setiap daerah. Keberagaman ini dipengaruhi oleh kondisi alam yang terdiri atas pulau – pulau, iklim yang berbeda beda dan sejarah terbentuknya daerah tersebut juga berbeda sehingga tercipta keanekaragaman.
· Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan
Rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi disebabkan adanya kekuatan budaya, masyarakat yang memiliki kesamaan budaya akan terjalin hubungan yang erat seperti saudaranya sendiri, sehingga mereka bersatu untuk mencapai tujuan bersama.
· Kemajuan pariwisata
Periwisata di Indonesia yang cukup maju akan menjadi peluang berkembangnya budaya yang kita miliki. Dengan pesatnya pariwisata kita maka kita tergerak untuk melestarikan, dan mengembangkan budaya kita.
· Multikuturalisme
Perbedaan kepercayaan dan keyakinan yang dianut masyarakat, perbedaan cara mereka beribadah sesuai agama dan kepaercayaan yang dianut, dan mereka hidup rukun berdampingan merupakan hal yang menarik dan menjadi nilai tambah tersendiri.
· Adanya perkembangan seni dan sastra yang lebih maju.
Seni dan sastra yang kita miliki telah berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman menjadi peluang bagi pandangan kekayaan budaya indonesia.
· Pengetahuan tentang budaya asing,
Dengan datangnya para turis asing maka kita dapat mempelajari budaya asing, sehingga kita bisa mengkolaborasikan sesuai kreatifitas kita.
d. Tantangan (Threatment)
· Perubahan lingkungan alam dan fisik.
Lingkungan alam dan fisik terus berubah mengikuti perkembangan zaman, perubahan inilah yang menjadi tantangan tersendiri dalam upaya melestarikan dan melindungi budaya kita.
· Kemajuan Teknologi.
Teknologi yang berkembang kian pesat menyebabkan aktivitas, rutinitas, dan pekerjaan masyarakat tentu berubah, hal ini dapat mengikis kepedulian masyarakat terhadap upaya mempertahankan budayanya sendiri.
· Masuknya Budaya Asing.
Budaya asing inilah yang menjadi momok bagi keberlangsungan budaya daerah yang kita miliki. Generasi muda yang condong lebih suka mempelajari budaya barat serta malas untuk mempelajari budayanya sendiri dengan dalih zaman modern, maka lambat laun budaya kita yang luhur akan terkikis.
· Peran dan wewenang pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam pengelolaan kekayaan budaya.
Pemerintah sangat berperan dalam pelestarian budaya mengingat persaingan dengan budaya barat yang semakin gencar tanpa filter, jika tidak ditanggulangi dengan mengadakan festifal – festifal budaya atau lomba dan sejenisnya maka budaya kita terancam tergeser budaya asing.
· Melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya lokal agar tetap eksis dan diakui oleh Negara lain.
Masyarakat sebagai pelaku / subyek yang berperan mempertahankan budaya yang dimiki bangsa harus pantang menyerah dan berjuang sekuat tenaga dalam pelestarian budaya kita.
· Meningkatkan pengenalan kebudayaan lokal Indonesia.
Tugas pemerintah melakukan sosialisasi keanekaragaman budaya – budaya daerah terutama yang belum terekspose sehingga hal yang belum tergali akan dikenal masyarakat luas.