Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan




            Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang Terdapat Dalam Pengetahuan Budaya Untuk .
            Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan :
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
            Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll.
            Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
            Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran.
            Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic Humanities, yaitu berasal dari bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus. Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan. Karena seni adalah ekspresi yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah berkomunikasi. Oleh sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan oleh kita semua.
            Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam
Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yaitu:
1.  Memberikan kesenangan
2.  Memberikan informasi
3.  Memberikan warisan cultural
4.  Memberikan keseimbangan wawasan
 

Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan


Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk



·         Jumlah penduduk : Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran ekonomi secara menyeluruh. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.

·         Komposisi penduduk : Makin banyaknya penduduk yang berusia kerja atau produktif (15-64 tahun), Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat tingkat konsumsinya juga makin tinggi dan makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban).

Rumus tingkat kematian yang kasar
Rumusnya adalah jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.

Rumus tingkat kematian khususRumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.

Angka Kelahiran
jumlah kelahiran pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.

Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat yang lain.
Macam-macam Migrasi :
·         Migrasi Lokal
·         Migrasi Internasional

Proses Migrasi
Mungkin prosesnya seperti ketika di suatu pulau kelebihan jumlah pendudukdan penduduknya dimigrasikan ke pulau lain.

Akibat Migrasi
Penduduk kurang bisa beradaptasi dengan tempat tinggalnya yang baru.
Bisa terjadi kepadatan penduduk lagi, tetapi kemungkinannya sedikit karena rata-rata orang dimigrasikan ke tempat yang cenderung sepi.
Ø  Struktur Penduduk :

·      Jumlah penduduk
·      Persebaran penduduk
·      Komposisi penduduk

Ø  Bentuk Piramida

·      Piramida Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.

·      Piramida Muda
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.


·      Piramida Tua
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.

Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
            Di Indonesia, kebudayaan sudah sangat berkembang. Dahulu kala banyaknya pelancong-pelancong yang menyebabkan banyaknya kebudayaan di Indonesia. Tetapi kita harus kritis dan selektif dalam memilih kebudayaan yang datang itu. Karena jangan sampai kita menggeserkan kebudayaan lama yang sudah menjadi tradisi di negeri kita ini.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam.
            Agama Hindu-Budha tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi kita semua, karena kedua agama tersebut mempengaruhi perkembangan awal sejarah Indonesia. Agama Hindu merupakan suatu kepercayaan yang diciptakan oleh bangsa Arya yaitu bangsa
pengembara dari utara yang masuk ke India melalui celah Kaibar dan menduduki lembah sungai Gangga dan Yamuna. Bangsa Arya mendesak bangsa Dravida. Agama Hindu bersifat polytheisme dengan dewa utamanya Trimurti yang terdiri dari Brahma,
Wisnu dan Syiwa. Adapun kitab sucinya adalah Weda. Sedangkan agama Budha muncul setelah agama Hindu. Awalnya hanya sebagai suatu ajaran dalam rangka mencari kebenaran yang dilakukan pertama kali oleh Sidharta. Sidharta adalah putra mahkota dari Kerajaan Kapilawastu yang merupakan putra raja Sudhodana dan putri Maya, kemudian ia mengemban menjadi cakyamuni (pendeta) sampai menerima wahyu yang berupa kesadaran akan penderitaan dan cara menindas penderitaan tersebut. Dalam hal ini Sidharta dianggap sebagai Budha Gautama. Budha sebagai suatu ajaran dapat berkembang menjadi suatu agama dengan kitab sucinya Tripitaka (tiga keranjang) yang menggunakan bahasa Pali bahasa rakyat Magadha. Untuk selanjutnya agama Budha berkembang menjadi dua aliran yaitu aliran Mahayana (kendaraan
besar) dan aliran Hinayana (kendaraan kecil). Kemudian kedua agama yaitu Hindu-Budha tersebut berkembang keberbagai negara di Asia Timur maupun Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang akhirnya mempengaruhi kebudayaan Indonesia.
Kedatangan dan Penyebaran Islam di Indonesia ada teori yang
berpendapat baru abad ke-13 M, yang dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan lainnya, dan yang berpendapat sudah sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi yang antara lain dikemukakan W.P. Groeneveldt, Syeikh Muhammad Naguib Al-Attas, S.Q. Fatimi, Hamka, Uka Tjandrasasmita dll. Masing-masing golongan membuat argumentasinya. Tetapi bagaimanapun kami berpendapat yang benar abad ke-1 H, atau abad ke-7 M, dan langsung dari Arabia. Kedatangan Islam awalnya melalui
perdagangan Internasional dan penyebaran atau penyampaiannya secara lebih mendalam oleh para da’i dan para wali (Di Jawa Wali Sanga) yang berasal dari luar atau dari Indonesia sendiri. Waktu kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia melalui
beberapa fase dan yang abad ke-7 M. Baru di bagian Barat Indonesia saja. Penyebaran Islam di Indonesia bahkan di wilayah Asia Tenggara berjalan dengan damai sesuai
dengan prinsip-prinsip konsep Islam. Proses Islamisasi melalui berbagai jalur :
Perdagangan, Pernikahan, Memasuki birokrasi, Sufisme, Pendidikan (Pesantren), Kesenian.
Kebudayaan Barat
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya Barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan elektronik dengan sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa perubahan sampai ke tingkat dasar kehidupan manusia di Indonesia.
Tak dapat dipungkiri, peradaban yang lebih maju akan banyak mempengaruhi peradaban yang berkembang belakangan. Sebagaimana agresivitas budaya Barat yang terus berproses dinamis dan teruji berpengaruh pada peradaban lain, terutama peradaban timur. Secara umum, perubahan kebudayaan sekarang ini disebabkan oleh perjuangan HAM (Hak Asasi Manusia), pelestarian alam dan lingkungan hidup, serta tuntutan peningkatan kualitas hidup. Lebih dari itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin kemodernan. Hal ini jelas mengikis prilaku dan tindakan seseorang.
Hembusan pengaruh budaya Barat, dianggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan kebudayaan masyarakat nusantara. Nilai tradisional masyarakat perlahan mengalami kepunahan, tak mampu bersaing dengan derasnya publikasi budaya modern dalam konteks pergaulan masyarakat. Beberapa dampak yang dirasakan adalah dengan menurunnya rasa sosial dan tenggang rasa masyarakat, mengikisnya semangat kebhinekaan yang mengarah pada disintegrasi bangsa dan pelanggaran hukum, dan pola hidup individualisme dan konsumerisme yang bertentangan dengan sikap hidup sederhana. Kebebasan dan kesenangan hidup masyarakat Barat tidak selamanya positif. Banyak kalangan remaja yang sedang mencari jati diri tergusur oleh tren-tren yang tak henti diiklankan sebagai suatu gaya hidup yang menyenangkan dan mendunia. Banyak norma-norma masyarakat pribumi di Indonesia yang terkikis dalam keseharian generasi mudanya.
 

Individu Keluarga Dan Kebudayaan

A.     INDIVIDU
 Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.



Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

B.     KELUARGA
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan Saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

1.    Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungandarah, perkawinan atau adopsi
2.    Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3.     Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4.     Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

C.     MASYARAKAT
           Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
1.      Arti Definisi / Pengertian Masyarakat


Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia
1.      Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2.       Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.       Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4.       Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

D.     KEBUDAYAAN
1.          PENGERTIAN KEBUDAYAAN 

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.



2.       PERAN KEBUDAYAAN TERHADAP INDIVIDU
Dalam diri ini, pasti kita memiliki kebudayaan yang sebenarnya ada dalam diri kita sejak lama, tetapi belum kita sadari. Bahasa yang kita miliki saat ini merupakan contoh dari kebudayaan terhadap individu, karena dengan bahasa kita akan bersosialisasi kepada individu-individu yang lainnya. Bahas yang kita miliki juga  pasti berdasarkan dengan dimana tempat kita dilahirkan, atau kita hidup sejak kecil, jadi kita berbicara dengan bahasa sesuai dengan daerah kita masing-masing.

3.       PERAN KEBUDAYAAN TERHADAP KELUARGA
Dalam berkeluarga pun kita akan menemukan kebudayaan, seperti adat istiadat dalam keluarga akan diturunkan secara turun temurun dalam silsilah keluarga kita. Karena itu, dalam berkeluarga pasti akan memiliki ciri khas yang menonjolkan dari keluarga tersebut, sehingga akan menunjukan bahwa keluarga yang kita miliki memiliki kebudayaan yang mencirikan seperti rumah adat dari keluarga kita yang berdasarkan daerah dari keturunan yang kita miliki. Dan kebudayaan tersebut akan melekat di dalam diri kita karena kita adalah anggota dari keluarga tersebut.

4.       PERAN KEBUDAYAAN TERHADAP MASYARAKAT
         
 Budaya daerah yang beraneka ragam di Indonesia sebagai kekayaan terbesar yang tak ternilai harganya, harus disyukuri dan dilestarikan keberlangsungannya. Lalu faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi ketahanan budaya bangsa, berikut perinciannya:

a.      Kekuatan (Strength)

·           Keanekaragaman budaya daerah yang ada di Indonesia
Budaya daerah yang beraneka ragam jenis dan macamnya di indonesia menjadi kekuatan tersendiri, tiap suku memiliki budaya masing – masing mulai dari adat istiadat, tarian, bahasa, alat musik dsb.

·           Kekhasan budaya Indonesia
Budaya di Indonesia terlihat sangat berbeda dengan negara – negara lain, memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki negara lain, sehingga hal ini menjadi kekuatan untuk masuknya wisatawan asing ke indonesia.

·           Kebudayaan daerah menjadi sumber ketahanan budaya bangsa
Budaya bangsa Indonesia ditopang oleh tumbuh suburnya budaya di daerah – daerah yang tetap melestarikan budaya masing – masing daerah/ suku.

·           Keberagaman budaya menjadi sumber Devisa.
Banyaknya budaya di Indonesia merupakan aset tak ternilai harganya, bertambahnya wisatawan asing yang masuk ke Indonesia tentunya akan menambah devisa negara dan masyarakat pun akan merasakan manfaatnya.

b.      Kelemahan(Weakness)
·           Kurangnya kesadaran masyarakat
·           Sebagian masyarakat belum memahami sepenuhnya arti pentingnya  melestarikan budaya yang kita miliki, sehingga masyarakat tersebut perlu segera diberikan penyuluhan.
·           Minimnya komunikasi budaya
Perbedaan bahasa yang digunakan kadang menjadi kendala alam berkomunikasi, maka perlu belajar bahasa internasional yang bisa dipahami bangsa asing untuk mempromosikan kebudayaan kita yang belum tergali.
·           Kurangnya pembelajaran budaya
Pembelajatran budaya daerah sering kali diabaikan oleh masyarakat, sehingga lambat laun budaya tersebut akan terkikis karena tidak adanya generasi penerus yang mempelajarinya.

c.       Peluang(Opportunity)
·         Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya
Indonesia di mata dunia luar terkenal dengan keberagaman budaya di setiap daerah. Keberagaman ini dipengaruhi oleh kondisi alam yang terdiri atas pulau – pulau, iklim yang berbeda beda dan sejarah terbentuknya daerah tersebut juga berbeda sehingga tercipta keanekaragaman.
·         Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan
Rasa persatuan dan solidaritas yang tinggi disebabkan adanya kekuatan budaya, masyarakat yang memiliki kesamaan budaya akan terjalin hubungan yang erat seperti saudaranya sendiri, sehingga mereka bersatu untuk mencapai tujuan bersama.
·         Kemajuan pariwisata
Periwisata di Indonesia yang cukup maju akan menjadi peluang berkembangnya budaya yang kita miliki. Dengan pesatnya pariwisata kita maka kita tergerak untuk melestarikan, dan mengembangkan budaya kita.
·         Multikuturalisme
Perbedaan kepercayaan dan keyakinan yang dianut masyarakat, perbedaan cara mereka beribadah sesuai agama dan kepaercayaan yang dianut, dan mereka hidup rukun berdampingan merupakan hal yang menarik dan menjadi nilai tambah tersendiri.
·         Adanya perkembangan seni dan sastra yang lebih maju.
Seni dan sastra yang kita miliki telah berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman menjadi peluang bagi pandangan kekayaan budaya indonesia.
·         Pengetahuan tentang budaya asing,
Dengan datangnya para turis asing maka kita dapat mempelajari budaya asing, sehingga kita bisa mengkolaborasikan sesuai kreatifitas kita.

d.      Tantangan (Threatment)
·         Perubahan lingkungan alam dan fisik.
Lingkungan alam dan fisik terus berubah mengikuti perkembangan zaman, perubahan inilah yang menjadi tantangan tersendiri dalam upaya melestarikan dan melindungi budaya kita.
·         Kemajuan Teknologi.
Teknologi yang berkembang kian pesat menyebabkan aktivitas, rutinitas, dan pekerjaan masyarakat tentu berubah, hal ini dapat mengikis kepedulian masyarakat terhadap upaya mempertahankan budayanya sendiri.
·         Masuknya Budaya Asing.
Budaya asing inilah yang menjadi momok bagi keberlangsungan budaya daerah yang kita miliki. Generasi muda yang condong lebih suka mempelajari budaya barat serta malas untuk mempelajari budayanya sendiri dengan dalih zaman modern, maka lambat laun budaya kita yang luhur akan terkikis.
·         Peran dan wewenang pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam pengelolaan kekayaan budaya.
Pemerintah sangat berperan dalam pelestarian budaya mengingat persaingan dengan budaya barat yang semakin gencar tanpa filter, jika tidak ditanggulangi dengan mengadakan festifal – festifal budaya atau lomba dan sejenisnya maka budaya kita terancam tergeser budaya asing.
·         Melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya lokal agar tetap eksis dan diakui oleh Negara lain.
Masyarakat sebagai pelaku / subyek yang berperan mempertahankan budaya yang dimiki bangsa harus pantang menyerah dan berjuang sekuat tenaga dalam pelestarian budaya kita.
·         Meningkatkan pengenalan kebudayaan lokal Indonesia.
Tugas pemerintah melakukan sosialisasi keanekaragaman budaya – budaya daerah terutama yang belum terekspose sehingga hal yang belum tergali akan dikenal masyarakat luas.
 

Pemuda dan Sosialisasi




Pengertian pemuda


Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.

Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi                  : 0 – 1 tahun
Masa anak                : 1 – 12 tahun
Masa Puber              : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda          : 15 – 21 tahun
Masa dewasa           : 21 tahun keatas
Dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagai berikut :
Golongan anak        : 0 – 12 tahun
Golongan remaja     : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa   : 18 (21) tahun keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta.

Ø  Sosialisasi kepemudaan
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Ø  K\edudukan pemuda dalam masyarakat
adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai makhluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.

Ø  Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan dmeikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Ø  Dua pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda
1.         Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku 

2.         Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Ø  Masalah-Masalah yang dihadapi Pemuda
Masalah yang dihadapi pemuda cukup banyak, diantaranya jika pemuda itu tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena masalah biaya. Adapula pemuda yang seharusnya mampu untuk melanjutkan pendidikan, tetapi malah disia-sia kan. Pendidikan sangat penting bagi pemuda khususnya, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Pemuda boleh berdemokrasi, bebas mengeluarkan pendapat, boleh menyalurkan aspirasi. Hendaknya jika pemuda menyalurkan aspirasinya, tidak dengan merusak fasilitas Negara. Jadilah pemuda yang beretika dan terpelajar.

Ø  Potensi Pemuda
Pemuda adalah asset bangsa. Dengan peran pemuda, akan mencapai cita-cita bangsa. Jadi, dapat disimpulkan peran pemuda sangat penting untuk mencapai cita-cita bangsa. Jika suatu bangsa melahirkan pemuda yang memiliki intel yang tinggi, memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, maka akan tercipta suatu Negara yang maju, dan tentunya tidak akan menjadi Negara yang tertinggal.

Ø  Alasan Pemuda melanjutkan Perguruan Tinggi
Pemerintah mewajibkan program belajar 9 tahun. Itu berarti, anak Indonesia diwajibkan mengenyam pendidikan hingga bangku Sekolah Menengah Pertama, dimulai dari bangku Sekolah Dasar selama enam tahun. Lalu, dilanjutkan mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas. Kemudian, Perguruan Tinggi. Bagi saya pribadi, tujuan melanjutkan ke perguruan tinggi adalah agar saya dapat mencapai cita-cita saya, yakni ingin terus menggali ilmu setinggi mungkin. Karena saya tertarik pada bidang IT, saya mengambil jurusan tersebut untuk memperdalam pengetahuan saya. Jadi, alasan pemuda melanjutkan pendidikan samapi perguruan tinggi adalah untuk mencapai cita-cita. Seperti pepatah mengatakan, Gapailah ilmu setinggi langit.